Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe
Info
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe terletak di 45H3+28Q Jl. Medan B. Aceh, Alue Awe, Kec. Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Aceh 24352, Indonesia.
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe ini merupakan Perguruan Tinggi, yang berada di Kota Lhokseumawe - Provinsi Aceh.
Perguruan Tinggi ini memiliki Rating 5 dari total 221 orang yang mereview.
Jika ingin mendapatkan info lebih lanjut mengenai Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe, kamu bisa membuka salah satu link tautan berupa Website, Telpon atau Google Maps berikut di bawah ini:
Peta Lokasi
Untuk melihat lokasi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe pada Maps, kamu bisa melihatnya pada Map berikut:
Berikut Maps Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe berdasarkan Satelit:
Jadwal Buka
Berikut merupakan Jadwal Buka dan Tutup di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe berupa Hari dan Jam Buka/Tutup, sehingga jika kamu punya keperluan untuk mendatangi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe untuk urusan apapun, kamu bisa mengacu pada jadwal berikut. Tapi, untuk benar-benar memastikannya, kamu dapat menghubungi terlebih dahulu pihak Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe melalui beberapa kontak yang kami telah berikan pada bagian Info di atas. Berikut Jadwalnya:
Hari | Jam (status) |
---|
Senin | 08.00-16.30 |
Selasa | 08.00-16.30 |
Rabu | 08.00-16.30 |
Kamis | 08.00-16.30 |
Jumat | 08.00-17.00 |
Sabtu | Tutup |
Minggu | Tutup |
Review
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe mendapatkan Rating rata-rata sebesar 5 dari total 221 orang yang melakukan review. Berikut merupakan beberapa komentar dari para reviewer mengenai Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe:
Pernah disini. Sekedar photo di malam hari. Dalam perjalanan panjang keliling Sumatra sekaligus silaturahim ke kakak yang tinggal tidak jauh dari kampus ini
nstitut Agama Islam Negeri Lhokseumawe merupakan transformasi dari Akademi Ilmu Agama (AIA) yang diprakarsai oleh Drs. Tgk. H. A. Wahab Dahlawi, saat menjabat sebagai bupati Aceh Utara. Bersama para tokoh masyarakat lainnya, sang bupati, menginisiasi lahirnya lembaga perguruan tinggi Islam pertama di Kota Lhokseumawe, ibu kota Kabupaten Aceh Utara ketika itu. Tanggal 12 Juni 1969 merupakan angka keramat bagi keberadaan Akademi Ilmu Al-Qur'an. Selang 3 (tiga) tahun kemudian, yakni pada tanggal 24 Mei 1972, bupati bersama beberapa tokoh masyarakat setempat mengadakan rapat penting Yayasan. Hasil rapat menyebutkan bahwa untuk kepentingan pengembangan lembaga perguruan tinggi, disepakati perubahan nama dari AIA menjadi Perguruan Tinggi Malikussaleh yang selanjutnya disingkat dengan PERTIM. Keberadaan AIA kemudian dilebur menjadi fakultas Syariah PERTIM. Pada tahun 1975 fakultas Syariah PERTIM menjadi filial dari Fakultas Syariah IAIN Ar-Raniry Banda Aceh. Sejak pertma berdiri AIA hingga tahun 1975 tampuk kepemimpinan berada di bawah Drs. Tgk. H. A. Wahab Dahlawi. Selanjutnya kepemimpinan fakultas Syariah PERTIM dijabat oleh Drs. Tgk. H. A. Gani El-Ahmady sebagai pengganti pimpinan sebelumnya. Pada tanggal 15 Mei 1980, estafet kepemimpinan beralih dari Drs. Tgk. H. A. Gani El-Ahmady. kepada Drs. H. Ghazali Muhammad Syam. Dalam rapat perdana kepengurusannya memutuskan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan mengubah namanya menjadi Perguruan Tinggi Pendidikan Malikussaleh di bawah yayasan Pendidikan Malikussaleh. Drs. H. Ghazali Muhammad Syam memimpin Perguruan Tinggi Yayasan Pendidikan Malikussaleh hingga tahun 1986. Periode 1987-1994 kepemimpinan lembaga pendidikan ini dipercayakan kepada Drs. Idris Mahmudi dengan kampus kuliah di Reuleut. Akibat situasi konflik yang sudah memuncak pada tahun akademik 1991/1992, mahasiswa tidak ada yang berani mengikuti proses perkuliahan di Reuleut. Realitas ini diperparah dengan aktivitas perkuliahan diadakan pada sore dan malam hari. Atas inisiatif Drs. H. A. Muthalib Hasan, selaku Pembantu Dekan I memohon kepada Plh. Rektor UNIMA, Drs. Mohd. Roesli Yusuf untuk dipertimbangkan memindahkan kegiatan perkuliahan ke kampus Lancang Garam. Aktivitas perkuliahan pada era kepemimpinan Drs. Tgk. Idris Mahmudi semakin berdinamika dengan perubahan nama dan status lembaga perguruan tinggi Islam ini menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) dengan status terdaftar. Di akhir kepemimpinannya, wisuda perdana diadakan dengan jumlah wisudawan 64 orang. Pada kurun waktu 1996-2001, tongkat kepemimpinan Sekolah Tinggi Ilmu Syariah beralih ke tangan oleh Drs. H. A. Muthalib Hasan. Di bawah otoritas kepemimpinannya, STIS Malikussaleh mendapat penghargaan dari Departemen Agama RI dengan peningkatan status menjadi diakui, sekaligus penambahan 1 (satu) jurusan yakni Tarbiyah dengan status terdaftar untuk program studi Pendidikan Agama Islam berdasarkan SK Menteri Agama RI No. 181 tahun 1996. Dengan bertambahnya satu jurusan lagi maka pada tahun yang sama pemerintah pusat melalui Departemen Agama Republik Indonesia mengapresiasi lembaga pendidikan tunggi dengan mengganti nama dengan Sekolah Tinggi Agama Islam Malikussaleh (STAIM) dengan dua jurusan yaitu jurusan Syariah dan Tarbiyah. Setelah periode kepemimpinan Drs. H. A. Muthalib Hasan berakhir pada bulan Juni 2001,
Sekilas tentang sejarah IAIN Lhokseumawe. Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe merupakan transformasi dari Akademi Ilmu Agama (AIA) yang diprakarsai oleh Drs. Tgk. H. A. Wahab Dahlawi, saat menjabat sebagai bupati Aceh Utara. Bersama para tokoh masyarakat lainnya, sang bupati, menginisiasi lahirnya lembaga perguruan tinggi Islam pertama di Kota Lhokseumawe, ibukota Kabupaten Aceh Utara ketika itu. Tanggal 12 Juni 1969 merupakan angka keramat bagi keberadaan Akademi Ilmu Al-Qur'an.
Sangat menyenangkan, area kampus yang luas, terdapat mesjid dan perpustakaan yang nyaman. Area parkir yang tertata dengan rapi dan jalan di area kampus juga sudah di aspal. Gedungnya juga lerlihat mewah dan megah.
Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe merupakan transformasi dari Akademi Ilmu Agama (AIA) yang diprakarsai oleh Drs. Tgk. H. A. Wahab Dahlawi, saat menjabat sebagai bupati Aceh Utara. Bersama para tokoh masyarakat lainnya, sang bupati, menginisiasi lahirnya lembaga perguruan tinggi Islam pertama di Kota Lhokseumawe, ibu kota Kabupaten Aceh Utara ketika itu. Tanggal 12 Juni 1969 merupakan angka keramat bagi keberadaan Akademi Ilmu Al-Qur'an. Selang 3 (tiga) tahun kemudian, yakni pada tanggal 24 Mei 1972, bupati bersama beberapa tokoh masyarakat setempat mengadakan rapat penting Yayasan. Hasil rapat menyebutkan bahwa untuk kepentingan pengembangan lembaga perguruan tinggi, disepakati perubahan nama dari AIA menjadi Perguruan Tinggi Malikussaleh yang selanjutnya disingkat dengan PERTIM. Keberadaan AIA kemudian dilebur menjadi fakultas Syariah PERTIM. Pada tahun 1975 fakultas Syariah PERTIM menjadi filial dari Fakultas Syariah IAIN Ar-Raniry Banda Aceh. Sejak pertma berdiri AIA hingga tahun 1975 tampuk kepemimpinan berada di bawah Drs. Tgk. H. A. Wahab Dahlawi. Selanjutnya kepemimpinan fakultas Syariah PERTIM dijabat oleh Drs. Tgk. H. A. Gani El-Ahmady sebagai pengganti pimpinan sebelumnya. Pada tanggal 15 Mei 1980, estafet kepemimpinan beralih dari Drs. Tgk. H. A. Gani El-Ahmady. kepada Drs. H. Ghazali Muhammad Syam. Dalam rapat perdana kepengurusannya memutuskan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan mengubah namanya menjadi Perguruan Tinggi Pendidikan Malikussaleh di bawah yayasan Pendidikan Malikussaleh. Drs. H. Ghazali Muhammad Syam memimpin Perguruan Tinggi Yayasan Pendidikan Malikussaleh hingga tahun 1986. Periode 1987-1994 kepemimpinan lembaga pendidikan ini dipercayakan kepada Drs. Idris Mahmudi dengan kampus kuliah di Reuleut. Akibat situasi konflik yang sudah memuncak pada tahun akademik 1991/1992, mahasiswa tidak ada yang berani mengikuti proses perkuliahan di Reuleut. Realitas ini diperparah dengan aktivitas perkuliahan diadakan pada sore dan malam hari. Atas inisiatif Drs. H. A. Muthalib Hasan, selaku Pembantu Dekan I memohon kepada Plh. Rektor UNIMA, Drs. Mohd. Roesli Yusuf untuk dipertimbangkan memindahkan kegiatan perkuliahan ke kampus Lancang Garam. Aktivitas perkuliahan pada era kepemimpinan Drs. Tgk. Idris Mahmudi semakin berdinamika dengan perubahan nama dan status lembaga perguruan tinggi Islam ini menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) dengan status terdaftar. Di akhir kepemimpinannya, wisuda perdana diadakan dengan jumlah wisudawan 64 orang. Pada kurun waktu 1996-2001, tongkat kepemimpinan Sekolah Tinggi Ilmu Syariah beralih ke tangan oleh Drs. H. A. Muthalib Hasan. Di bawah otoritas kepemimpinannya, STIS Malikussaleh mendapat penghargaan dari Departemen Agama RI dengan peningkatan status menjadi diakui, sekaligus penambahan 1 (satu) jurusan yakni Tarbiyah dengan status terdaftar untuk program studi Pendidikan Agama Islam berdasarkan SK Menteri Agama RI No. 181 tahun 1996. Dengan bertambahnya satu jurusan lagi maka pada tahun yang sama pemerintah pusat melalui Departemen Agama Republik Indonesia mengapresiasi lembaga pendidikan tunggi dengan mengganti nama dengan Sekolah Tinggi Agama Islam Malikussaleh (STAIM) dengan dua jurusan yaitu jurusan Syariah dan Tarbiyah. Setelah periode kepemimpinan Drs. H. A. Muthalib Hasan berakhir pada bulan Juni 2001, berdasrkan keputusan hasil rapat senat STAI Malikussaleh Lhokseumawe mengankat Drs. Hafifuddin untuk memimpin lembaga ini periode 2001-2004. Pada masa kepemimpinannya, STAI Malikussaleh Lhokseumawe mulai melakukan berbagai persiapan dan pembenahan menuju penegerian. Ikhtiar tersebut membuahkan hasil dengan ditandatangani keputusan Presiden Megawati Soekarno Putri, Nomor 2 tentang Penegerian Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Malikussaleh Lhokseumawe pada tanggal 5 Januari 2005. Pasca Penegerian institusi pendidikan tinggi Islam satu-satunya di kawasan industri saat itu, Drs. Hafifuddin, M.Ag kembali mendapatkan amanah melanjutkan estafet kepemimpinannya untuk periode 2006-2010. Kemudian, digantikan oleh Dr. Iskandar Budiman, M.CL
Kenapa proses pencairan DANA Bidik Misi selalu punya kendala yang besar sehingga terjadi penundaan jadwal berbulan-bulan?
Kampus yang sedang membangun. Semoga menjadi kampus terbaik.
Foto mesjid di depan kampus
Gedungnya bagus. Moga pembangunan makin merata.
My boarding School.. Institut Agama Islam Negeri Lhoksumawe
Sangatlah berbeda dengan keadaan yang sewaktu menempuh perkuliahan. Sekarang sangatlah maju dari yang dulu.
Alhamdulillah saya bisa kuliah di sini, dan namanya sudah naik 1 tingkat menjadi IAIN malikussaleh lhokseumawe
Kampusnya sudah mulai tertata, dan juga ruangannya agak lumayan bagus
Sekarang namanya sudah IAIN, salah satu kampus di kota lhokseumawe
Akselerasi Intelektual Akademik Menuju Kampus Peradaban IAIN Lhokseumawe.
Kampus islam yang berkembang sangat cepat di utara Aceh.
Kampus yang akan memberikan peradaban di wilayah Malikussaleh ini
Egk di ragukan lagi kualitasnya..mantap
Karena di tempat itulah saya meperdalami ilmu
Gedung kualitas ketahanan nya kaya sampah
Assalamualaikum wr. Wb apa kah bisa, kita masuk calon mahasiswa yang muallaf
Kampus yang sedang berkembang pesat
Kampus yang bersih, bertaraf nasional
Institut Baru dan cukup luas.
Iain lhokseumawe the best
*Seluruh komentar dan review mengenai Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe, kami dapatkan dari data review di Google Maps. Sumber : LINK GOOGLE MAPS.
Tempat Menarik Lainnya